Judul : Tanah Tabu
Penulis: Anindita S.Thayf
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 237 halaman
COMPRESS - Tanah tabu bertutur tentang tiga perempuan yang beda generasi. Pertama ada Mabel yang merupakan seorang nenek yang penah menikah dua kali, karena diperlakukan kasar oleh suaminya, ia lantas meninggalkan suaminya. Selanjutnya Mace, yang merupakan menantu dari Mabel sekaligus ibu dari Leksi. Leksi sendiri merupakan bocah yang sedang bersekolah di sekolah dasar yang tak pernah melihat bahkan merasakan kasih sayang seorang Ayah. Tidak hanya itu, saat Leksi ingin menanyakan kabar tentang ayahnya, senyum di wajah Mabel dan Mace pun hilang. Ada juga kisah Mama Helda yang diceritakan, sering mengalami penyiksaan dari suaminya dan anaknya Yosi yang tidak bisa bersekolah karena harus menjaga adiknya dan karenakan faktor kemiskinan.
Di Papua sendiri laki-laki punya peran untuk berburu dan berperang. Sedangkan seorang istri hanya dirumah, dikebun dan mengurus babi. Bisa dikatakan takdir perempuan hanya untuk keluarga saja. Namun beberapa tokoh perempuan yang dikisahkan, tokoh Mabel lah yang punya banyak peran. Mabel digambarkan sebagai sosok perempuan yang lumayan beruntung karena sewaktu kecil dia diasuh oleh pendatang dari Belanda yakni Mr.Piet dan Mrs.Hermin.
Mabel diajarkan banyak hal mulai dari memasak,berkebun hingga yang paling utama membaca buku. Mabel berbeda dari gadis biasanya,ia memiliki pemikiran yang lebih modern,sebab tinggal bersama pendatang dari Belanda. Ia disegani banyak orang dan tentunya perempuan papua. Ia berharap anak cucunya nanti bisa menjadi cerdas agar tidak mudah ditipu oleh para pendatang yang ingin mengeruk kekayaan di tanahnya.
Meski pada akhirnya mabel harus ditangkap dan dipaksa untuk mengakui kesalahan yang tak pernah diperbuatnya. Ia diperlakukan dengan sangat tidak wajar dan tanpa berprikemanusiaan. Mabel tetap memegang prinsip bahwa tanahnya ialah tanah tabu yang merupakan tanah keramat yang ia harus jaga karena merupakan anugerah dari tuhan.
Mabel tidak takut untuk bersuara dan melawan selama ia masih berada di jalan yang benar. Mabel melawan para pendatang yang ingin mengeruk kekayaan tanah Papua juga sangat membenci penduduk asli yang menjadi penjilat. Mabel telah memperlihatkan keeksistensinya sebagai seorang perempuan yang berjuang untuk generasi kedepannya khususnya di Papua serta telah menjadi sosok perempuan yang bisa diandalkan dan tentunya memiliki pemikiran yang modern dibandingkan dengan perempuan Papua lainnya.
Novel tanah tabu menggunakan alur mundur atau flashback. Hal ini karena peristiwa yang diceritakan tidak bersifat kronologis. Cerita pada novel ini tidak dimulai dari tahap awal,melainkan dari tahap revelasi (pertama), eksposisi, komplikasi menuju konflik,revelasi (kedua), dan solusi. Alur novel tanah tabu juga memberikan kejutan atau surprise kepada pembaca. Adapun latar yang digunakan adalah tanah papua dengan dengan waktu yang menunjukkan tahun 2012,1946,1956,1958 dan 1960.
Penulis : Siti Rohmani
Editor : Hilda Annisa Nur Firdausi
Comments