COMPRESS - Semarak pesta penyambutan mahasiswa baru Universitan Mulawarman (Unmul) 2018 memang sudah berlalu. Agenda tahunan yang rutin digelar oleh BEM KM Unmul ini ternyata masih menyimpan beberapa cerita di baliknya. Salah satunya ialah persoalan sebuah organisasi eksternal kampus yang masuk ke dalam acara pemnyambutan mahasiswa baru (maba), atau yang lebih dikenal dengan Prasasti.
Prasasti adalah sebuah acara internal yang dikhususkan untuk maba di mana rangkaian acaranya diisi oleh berbagai pengenalan mengenai lingkungan kampus. Maba diharapkan dSaya apat memperoleh banyak informasi dan pengetahuan, salah satunya mengenai organisasi internal kampus.
Namun, kejadian organisasi eksternal kampus yang “menginvasi” acara Prasasti pada September lalu dicap sebagai tindakan yang “tidak etis” karena dianggap merusak agenda internal yang sudah diagendakan.
Belum diketahui apa maksud dan tujuan dari masuknya organisasi luar tersebut ke dalam kampus, namun hingga saat ini beberapa pihak sudah menyatakan kekecewaan mereka, termasuk Presiden BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unmul; Muhammad Akbar.
“Saya sempat kecewa sekaligus geram melihat kejadian kemarin,” terang Akbar saat dimintai pendapat mengenai perihal tersebut pada (12/9). Ia juga menambahkan kekecewannya terhadap panitia penyelenggara karena terkesan membiarkan hal ini terjadi begitu saja tanpa adanya tindakan jelas.
“Terlebih lagi pihak panitia terkesan biasa akan hal tersebut,” tambah mahasiswa prodi Pembangunan Sosial itu.
Namun ketika berusaha dikonfirmasi oleh reporter Compress kepada pihak organisasi eksternal tersebut, salah satu kadernya mengatakna bahwa mereka tidak merasa melanggar peraturan apa-apa.
“Kami tidak merasa melanggar aturan, kami sudah sesuaikan dengan SOP acara tersebut,” tutup salah satu kader organisasi eksternal tersebut.
Reporter: Dandi Anggoro Aji
Editor: Suti Sri Hardiyanti
Comments