COMPRESS - Universitas Mulawarman (Unmul) dengan akreditasi A-nya tiap tahun mendapat suntikan dana dari berbagai pihak. Termasuk juga pendapatan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT), termasuk juga dana BOPTN yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Namun, terkait dengan pengelolaan dana yang dilakukan oleh pihak universitas, khususnya fakultas, ada beberapa yang masih dirasa tumpeng-tindih satu sama lain. Termasuk juga pengadaan fasilitas yang dianggap masih belum memadai untuk menunjang proses belajar-mengajar.
Dalam kurun waktu kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di lima tahun terakhir, BEM tidak pernah mendapat panggilan dari pihak birokrat kampus terkait perumusan bersama dalam menentukan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) universitas dan fakultas.
Hal ini juga dirasa tabu oleh salah satu presiden BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Muhammad Akbar. Ia mempertanyakan mengapa mahasiswa tidak dilibatkan dalam perumusan RAB di tingkat fakultas.
“Kami tidak pernah dilibatkan dalam diskusi dan perencanaan kampus, kami kecewa,” uangkap Akbar saat ditemui awak Compress.
Akbar selaku Presiden BEM fakultas mengaku kecewa dan bingung dengan pihak birokrat yang tidak memebrikan ruang bagi mereka untuk membantu merumuskan anggaran yang dibuat oleh pihak fakultas. Padahal menurut Akbar, mereka sangat bersedia jika dimintai bantuan.
“Di tahun mendatang, Unmul dan fakultas akan kembali melakukan perencanaan dan penyusunan anggaran, kita lihat saja apakah mereka memberikan ruang untuk kami (mahasiswa),” terang mahasiswa Prodi Pembangunan Sosial 2015 itu.
Terkait permintaan transparansi keuangan tersebut, Akbar mengaku telah melayangkan permohonan keterbukaan informasi public yang sesuai dengan Undang-undang No. 14 Tahun 2008 kepada pihak kampus. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan yang menjawab pertanyaan Akbar dan mahasiswa lainnya.
“Pihak fakultas mengatakan kalau bukan wewenang mereka untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Kami tetap berharap hal ini bisa ditindaklanjuti kemudian,” pungkas Akbar.
Reporter: Sulaiman
Editor: Suti Sri Hardiyanti
Comments