COMPRESS - Tak terasa kita hampir berada di penghujung tahun 2018, meski begitu, perkuliahan di Unmul baru saja menjajaki semester baru. Semester baru juga bisa dianggap sebagai lembaran baru baik itu dari segi Mahasiswa Baru (Maba) ataupun Mahasiswa Lama itu sendiri. Terlepas dari banyaknya hal yang harus dipersiapkan, ada satu hal yang tak boleh luput. Yaitu penampilan. Kenapa? Karena penampilan merupakan First Impression akan diri seseorang. Di Unmul sendiri, kamu dapat membedakan mahasiswa baru dan lama dari gaya busana penampilan mereka.
Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sudah menjadi tradisi jika maba diwajibkan untuk mengenakan busana bawahan hitam – atasan putih satu semester lamanya. Olivia Febrianti, salah satu mahasiswi jurusan IESP (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEB angkatan 2018. Ia mengakui bahwa dirinya sebagai maba harus mengenakan pakaian serba putih dan hitam sebagai tradisi busana bagi maba FEB. “Saya sendiri di FEB mengenakan pakaian serba putih dan hitam karena tradisi dan penanda sebagai maba” ucapnya.
Menurutnya, menggunakan busana serba putih dan hitam membawa kesan segar, elegan, dan nyaman karena identik dengan suasana barunya. “Saya sebenarnya sangat nyaman dengan menggunakan busana putih dan hitam ini, selain terlihat mahasiswa barunya, kesan kami sebagai maba jadi terlihat cool, elegan, fresh, dan enjoyable gitu,’’ tambahnya.
Beda angkatan, beda pula tanggapan dari Ijay Suhanda salah satu mahasiswa prodi Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) angkatan 2011. Ijay mengatakan ada perbedaan yang jelas antara mahasiswa baru ataupun lama dari segi penampilan. Mahasiswa lama lebih cenderung bebas, tidak melulu rapi, dan yang paling utama adalah goodlooking. “Mahasiswa baru itu keliatan jelas dari penampilannya yang rapi banget, keliatan masih cupunya, masih seger, dan pembawaannya selalu terlihat bagus. Berbeda dengan kita-kita sebagai mahasiswa lama dengan gaya yang bebas, tidak selalu rapi, dan yang jelas goodlooking aja sudah cukup, oke bangetlah” ujarnya jumawa.
Ijay menambahkan bahwa sebagai mahasiswa, perlu sekali memperhatikan busana mereka baik secara formal maupun non-formal. Penampilan adalah hal utama untuk memberikan kesan pertama yang baik. Kesan pertama bisa jadi sangat buruk apabila penampilan kita berantakan. “Kita perlu bener-bener menjaga penampilan kita sebagai peran penting untuk kesan pertama. Selain hal baik yang diterima, penampilan yang buruk dan berantakan bisa mengacaukan kesan pertama kita” ungkapnya.
Dari dua tanggapan tersebut, Olivia dan Ijay sebagai salah dua dari mahasiswa Unmul, memberikan tips dan trik dalam berbusana, sebagai berikut ulasan dari mereka:
1. Menyesuaikan pakaian dengan kebutuhan saja
Kebanyakan mahasiswa menggunakan pakaian berlebihan dan tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Ada beberapa contoh kasus dimana mahasiswa yang berpenampilan berlebihan menjadi terlihat norak dan gerah. “Ya kita kan tau gimana kondisi kampus kita, seandainya saja berpakaiannya over kesannya jadi norak dan gerah” kata Olivia. Senada, Ijay, “Berpakaian cukup disesuaikan saja,” ujarnya. Jadi, lebih baik menggunakan sesuai kebutuhan saja agar terlihat nyaman dilihat.
2. Selalu rapi meski tidak formal.
“Formal atau tidaknya kita harus selalu terlihat rapi, siapa sih yang bilang rapi itu ga baik, selain kita terlihat jadi elegan, kita juga terlihat tidak berantakan. Kita harus selalu terlihat rapi agar terlihat keren” ujar Olivia.
3. Simple tapi keren.
“Simple salah satu cara agar terlihat keren, serius. Kita bakal jadi nyaman, ga ribet, dan tentunya jadi terlihat seger mulu” ungkap dari Ijay.
4. Mix pakaian sesuai selera.
Penempatan baju, kombinasi, serta simple adalah salah satu cara agar terlihat keren bagi anak-anak remaja saat ini. Sesuai seperti yang dikatakan Olivia “kita perlu mix baju kita, itu wajib. Simple juga perlu dan di kombinasiin dengan selera kita bakal jadi bagus banget” ungkapnya.
Penulis : Dian Adi Probo Pranowo
Editor : Hilda Annisa Nur Firdausi
Comments