Konsep ‘’Kubu” di kantin FPIK
- compressnews
- Oct 3, 2018
- 1 min read
COMPRESS - Keberadaan kantin di Universitas Mulawarman terbilang cukup banyak karena setiap Fakultas memilik kantinnya masing-masing. Selain sebagai sarana penyedia jajanan sehat, kantin juga dapat digunakan Mahasiswa sebagai tempat berkumpul ketika jam istirahat dan tempat berdiskusi.
Dari sekian banyaknya Kantin di Unmul, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) memiliki konsep berbeda dalam menata kantinnya. Di FPIK, kantin yang buka sejak pukul 08.00 – 16.00 di bagi atas tiga jenis dengan pelanggan yang berbeda pula.


Ada kantin yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa baru (Maba), dimana kantin tersebut menjual cireng, pentol rebus, dan minuman dingin. Berikutnya, kantin yang pelanggannya adalah mahasiswa senior. Disini, makanan yang disediakan mulai beragam, seperti ayam penyet, lalapan, soto dan sebagainya dengan kisaran harga Rp8-12 ribu.
Selanjutnya, kantin dengan pelanggan para dosen FPIK yang menyediakan menu bakso dan rawon dengan harga Rp.12.000. Selain itu, dosen juga bisa memesan untuk diantarkan makanan ke ruangan jika tidak ingin repot keluar.
Jika diperhatikan, kantin di FPIK memiliki kubu tersendiri. Tentu saja hal ini menimubulkan perbedaan pendapat di kalangan mahasiswa FPIK sendiri. Seperti Laras, mahasiswa FPIK angkatan 2017 terang-terangan mengakui ketidaksetujuannya dengan konsep kubu tersebut. “Susah buat nambah teman, apalagi kalo mau nimbrung dengan senior-senior pasti rada susah gitu” terangnya.
Kontra dengan pendapat Laras, Dahlia mahasiswa angkatan 2016, justru merasa senang dengan konsep seperti itu. Karena lebih mudah dalam menemukan teman-temannya. “Kalo mau diskusi enak aja langsung ada tempatnya”, ujarnya. Senada, Abtojolies, mahasiswa Agrobisnis Perikanan angkatan 2018, juga senang dengan konsep kubu karena membuatnya lebih nyaman.
Penulis : Muhammad Fauzan
Editor : Hilda Annisa Nur Firdausi
Comments