COMPRESS - Masih ingatkah Anda akan atlet wanita yang menyabet medali emas cabang olahraga Wushu pada ajang Asian Games September lalu? Ia adalah Lindswell Kwok, atlet Wushu wanita yang berasal dari Sumatera Utara. Namun, apakah Anda sudah mengenal salah satu cabang olahraga penyumbang emas untuk Indonesia beberapa saat yang lalu ini?
Dilansir dari laman Wikipedia, (武術 atau 武术; bahasa Thionghoa: wǔshù) secara harafiah berarti "seni bertempur/bela diri". Ini merupakan istilah lain dari kung fu yang lebih dahulu populer, yang berarti "ahli" dalam bidang tertentu, sehingga dalam bela diri sering ada istilah wingchun kungfu, hunggar kungfu dan lain-lain, yang artinya ahli wing chun, ahli hunggar.
Sebagian orang masih ada yang menyamakan seni bela diri wushu dengan seni bela diri pada umumnya seperti taekwondo atau pencak silat, padahal dalam kenyataannya sangatlah berbeda. Wushu tidak hanya terbatas pada gerakan-gerakan membela diri dan gerakan fisik namun juga melibatkan pikiran di dalamnya.
Mempelajari wushu juga berarti belajar bagaimana caranya mengontrol pikiran, belajar bagaimana caranya mengolah pernapasan yang baik, hingga memahami anatomi tubuh. Di Indonesia wushu kini menjadi salah satu cabang olahraga yang mulai digemari masyarakat, terlebih lagi kawula muda.
Jika Indonesia punya Lindswell Kwok sebagai atlet nasionalnya, maka Universitas Mulawarman (Unmul) juga punya jagoannya sendiri. Sebut saja Arif Rachmat yang juga sama seperti Lindswell; sama-sama mencintai seni bela diri dari negeri Tirai Bambu ini.
Pria kelahiran Jakarta 20 tahun silam ini mengatakan jika ia telah menekuni wushu selama kurang lebih lima tahun lamanya. “Dulu saya tidak bisa bela diri, tetapi semenjak mengikuti club cabang olaraga wushu yang berpusat di Balikpapan, saya menjadi giat menekuninya,” ujar mahasiswa prodi Teknik Industri ini.
Arif –sapaan akrabnya—menambahkan bahwa seirng berjalannya waktu, ia akhirnya bisa menguasai seni bela diri, yakni wushu. Berbekar kerja kerasnya yang terus berlatih selama kurang lebih 5 tahun.
“Saya pikir wushu itu keren. Membuat saya yang tidak bisa menjadi bisa, bahkan lebih kuat,” ujar Arif bangga.
Tentu tidak mudah menekuni sesuatu tanpa adanya motivasi dan dorongan dari orang terdekat. Arif mengatakan bahwa ia selalu mendpat dukungan dari sang orang tua, juga pelatih dan seluruh teman-temannya.
Arif yang saat ini menempuh semester lima tergabung dalam kelas wushu 75 kg. tak berhenti sampai di situ, Arif bahkan beberapa kali menorehkan prestasi membanggakan dalam berbagai kejuaraan. Salah satunya ialah Kejuaraan Nasional Wushu Junior 2016 Babak Kualifikasi PON Remaja II/2017 dan berhasil menyabet juara III.
Sebelum itu juga Arif telah mengikuti berbagai macam kejuaraan sejak duduk di bangku SMA. Kala itu ia mengikuti Kejuaraan Provinsi Kalimantan Timur dan mendapat Juara 3 di elas 65 kg Putra Junior, lalu 2014 Poprov Kal-Tim mendapat Juara 3, kemudian 4 kali pertandingan lainnya yang juga mendapat Juara 3, dan terakhir pada tahun 2016 Arif berhasil menduduki podium pertama di kejuraan yang dihelat di BSB Mall Balikpapan.
Ketika ditanya seputar harapan Arif kedepannya, ia dengan tegas menjawab akan terus berusaha menyabet podium juara di berbagai kejuaraan yang diikutinya.
Reporter: Riat Maudy Juliandra
Editor: Suti Sri Hardiyanti
Kommentare